Secara spontan saya mengatakan, “Gw harus ke Aceh!” Sejenak kemudian saya kembali bertanya dalam hati, “Apa yang bisa gw lakukan di Aceh? begitu banyak korban berjatuhan, yakin lo bisa menolong mereka atau malah elo yang butuh pertolongan?”

“Iya juga ya… gw ke Aceh mau ngapain?” tiba-tiba terbersit sebuah keraguan.

“Ya gw akan melakukan sesuatu yang emang gw bisa aja, ngedesign mungkin atau apalah”, dengan cepat saya tampik keraguan itu.

Saat itu, saya kembali terhanyut dengan liputan berita di tv kembali. Hari itu sehari setelah Natal, Aceh terkena bencana tsunami. Saya baru kali itu melihat sebuah bencana yang meluluh lantahkan kota tetapi dengan langit yang biru dan sangat cerah. Sebuah pemandangan yang sangat kontras antara langit dan tanah.

Waktu berjalan dengan cepat, saya sudah melupakan perkataan “Gue harus ke Aceh!”

Malam itu saya sedang di Tebet, saat sebuah nomer muncul di handphone saya.

“Oi Wo”, sapa saya ke Bowo.

“Lu mau ke Aceh gak? Temen gw di Ogilvy lagi nyari tim untuk pergi ke Aceh, graphic designer dan copywriter”, kata Bowo

“Ayo!” kata gw semangat! Ini dia jawabannya! Bener emang saya mesti ke Aceh.

Setelah ngobrol sebentar dengan Bowo, kami menutup telepon dan saya terdiam sambil memikirkan kata-kata pada akhir 2004 lalu. Sebuah kata-kata yang terwujud karena memang saya benar-benar menginginkannya.

“Gw mesti ke Aceh!”

Berikut ini adalah beberapa foto-foto paska tsunami yang sempat saya rekam selama sebulan di Aceh, bulan Mei 2005

Pemilik Rumah Ini Masih Hidup Tsunami 26 Des 2004

Pemilik Rumah Ini Masih Hidup, Tsunami 26 Desember 2004.

Semua foto ini diambil pada bulan Mei 2005 di Aceh paska tsunami 2004. Beberapa foto mungkin sudah tidak sesuai lagi karena merupakan kejadian 11 tahun yang silam. Saat ini PLTD Apung sudah menjadi museum yang berlokasi di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh.

Pinggir-Pantai

Perumahan pinggir pantai yang tersapu ombak tsunami Aceh 2004.

Tersapu

Tersapu tsunami.

Terdampar

Kapal tongkang yang terbawa ombak tsunami sampai daratan.

Pelita-Maju

Kapal tongkang Pelita Maju yang terdampar karena terbawa ombak tsunami

PLTD-Apung

PLTD Apung, tsunami Aceh, foto diambil 2005.

Parkir di Tengah Kota

PLTD Apung yang terbawa ombak tsunami sampai tengah kota Aceh.

Menjadi Museum

Saat ini PLTD Apung sudah menjadi museum

Tsunami Aceh meninggalkan duka yang dalam. Sebuah bencana yang tidak terperkirakan akan terjadi di tengah suasana Natal dan akhir tahun yang biasanya dilewati dengan suka cita. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari semua ini.