Dunia Iklan 4
Sebuah ambient ads yang sangat hebat... Award Winning kalo kata juri-juri cannes, new york festival, clio, atau apa lah namanya.
Sebuah ambient ads yang sangat hebat... Award Winning kalo kata juri-juri cannes, new york festival, clio, atau apa lah namanya.
Kondisi krisisnya hampir sama nih dengan postingan sebelumnya... Tapi masih lebih baik lah... karena ada usaha untuk tampil beda... HAHAHHA....
Kenapa saya harus memilih orang-orang atau calon pemimpin yang seperti ini...? 1. Tidak memiliki kepercayaan diri, mendompleng ketenaran orang lain. 2. Ketauan kupernya, katanya mau jadi wakil rakyat, kok malah gak dikenal sama rakyatnya. Kembali mendompleng ketenaran orang lain. 3. Programnya gak jelas. Rakyat bebas dari belenggu penderitaan... begitu katanya, emang rakyat menderitanya seperti apa
Ketika saya harus memilih, saya pasti memiliki pertimbangan ini dan itu. Jika sedang memilih makanan di restoran, saya akan mempertimbangkan kira-kira bagaimana rasanya, udah pernah mencoba menu itu atau belum, harganya, dan haram atau halal. Atau jika saya ke supermarket dan membeli makanan disana, pertama kali yang saya pertimbangkan adalah masa kadaluarsanya. Lalu kali ini,
Percaya atau tidak, tahun 2009 ini adalah tahun yang penuh kemalasan, berikut petikan sajak yang saya nukilkan berdasarkan wangsit yang saya terima semalam. 2009 Tahun Kerbau Kerbau suka main di sawah Di sawah banyak pak tani Pak tani membantu swasembada beras Beras 1500 untuk rakyat miskin Miskinnya rakyat Indonesia karena pemimpinnya korup Korup deh yang
Seorang anak kecil, laki-laki berusia 8 tahun dengan dua orang adiknya yang masing-masing berusia 6 tahun dan 4 tahun. Berlari ke dalam rumah memanggil ibunya yang sedang memasak. "Mamaaaaa... sebentar lagi tahun baru... Kita beli kembang api ya..." teriak anak tertua. "Oh, iya, sebentar lagi tahun baru ya... Nanti kita beli ya sama Papa juga",
Entah mengapa dalam tulisan ini saya menambahkan angka 3 dibelakangnya. Mungkin jiwa eksistensialis saya yang menginginkannya. Karena pada dasarnya saya ini pemalu, tidak ingin terlalu tampil. Tapi ternyata saya sudah tampil 3 kali dalam dunia "ini". Suatu hari setahun yang lalu, saya sedang menghabiskan malam bersama seorang teman dan beberapa rekan kantornya di sebuah restoran
Akhir tahun ini, banyak sekali perubahan yang terjadi. Tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Bumi ini pun mengalami perubahan yang drastis, sehingga mempengaruhi kehidupan yang ada di atasnya. Mulai dari perubahan iklim, pembuktian teori relativitas Einstein, goncangnya konsep kapitalis karena resesi keuangan Amerika, belum lagi tentang kemampuan melahirkan seorang pria yang pernah
ketika orang bertongkat itu datang kepadaku bertanya tentang senja. aku mengatakan, biasanya langit berwarna kuning matang. dia bilang, seperti apa kuning matang itu. aku pun menyadari bahwa dia buta dan tidak tahu warna. hampir saja ku pergi melipir, tetapi tatapan matanya yang kosong membuatku mengurungkan niat. dia juga berhak "melihat" senja. kugandeng tangannya ke tepi
Barusan saja, saya melihat pemberitaan di tv tentang persidangan sang pemimpin Pembela Islam. Dan tentu saja dengan kerusuhan ini dan itu. Lalu sejenak, dalam pemberitaan tv itu diputar siaran dialog tentang 2 pihak yang saling bersitegang di monumen nasional beberapa waktu lalu. Dialog? Sepertinya bukan juga sih, karena dialog membutuhkan salah satunya menjadi pendengar dan