Tahun 2009 adalah tahun kemalasan

Percaya atau tidak, tahun 2009 ini adalah tahun yang penuh kemalasan, berikut petikan sajak yang saya nukilkan berdasarkan wangsit yang saya terima semalam. 2009 Tahun Kerbau Kerbau suka main di sawah Di sawah banyak pak tani Pak tani membantu swasembada beras Beras 1500 untuk rakyat miskin Miskinnya rakyat Indonesia karena pemimpinnya korup Korup deh yang

2016-10-26T17:21:23+07:00January 13th, 2009|Categories: Notes|Tags: , , , , |

Dunia Iklan 3

Entah mengapa dalam tulisan ini saya menambahkan angka 3 dibelakangnya. Mungkin jiwa eksistensialis saya yang menginginkannya. Karena pada dasarnya saya ini pemalu, tidak ingin terlalu tampil. Tapi ternyata saya sudah tampil 3 kali dalam dunia "ini". Suatu hari setahun yang lalu, saya sedang menghabiskan malam bersama seorang teman dan beberapa rekan kantornya di sebuah restoran

2016-10-26T17:21:24+07:00December 26th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , , |

Kuning Matang

ketika orang bertongkat itu datang kepadaku bertanya tentang senja. aku mengatakan, biasanya langit berwarna kuning matang. dia bilang, seperti apa kuning matang itu. aku pun menyadari bahwa dia buta dan tidak tahu warna. hampir saja ku pergi melipir, tetapi tatapan matanya yang kosong membuatku mengurungkan niat. dia juga berhak "melihat" senja. kugandeng tangannya ke tepi

2016-10-26T17:21:24+07:00December 26th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , |

Road to Yogya

Yogyakarta, begitu lama saya tidak mengunjungi kota itu. Mungkin terakhir kali saya kesana ketika masih berusia 10 tahun. Lama ya... Tetapi beberapa hari yang lalu, pada minggu terakhir di bulan Juli, akhirnya saya kembali merasakan hangatnya kota Yogya. Bersama 2 orang kawan kami berangkat. Selain untuk keluar dari rutinitas dan mencari warna lain, tujuan kami

2016-10-26T17:21:24+07:00August 6th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , |

Bermimpi untuk Tidak Sekedar Bermimpi

Suatu pagi yang cerah, ketika burung-burung kecil sudah mulai bermain cit cit cuit dan para pejantan ayam sedang bersiap-siap berkokok. Pak Dullah, seorang petinggi desa, sudah bersiap-siap pula. Sudah rapi dengan seragam pejabat desa warna coklatnya, ia berpamitan kepada istri dan keluarganya di rumah. Lalu sejenak ia berpamitan pula dengan warga desa yang juga sudah

2016-10-26T17:21:26+07:00April 8th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , |

Undo? No fix it!

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berkomentar di blog yang kebetulan milik pasangan saya. Isi komentar itu adalah tentang kehidupan yang bisa di "undo atau pun redo". Saya berkomentar tentang kehidupan dengan mesin waktu sebagai penyempurna dari feature baru kehidupan. Yakni "undo dan redo". Dimana kita bisa mengulangi masa yang telah lewat untuk memperbaiki kesalahan

2016-10-26T17:21:26+07:00March 29th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , |

Nikmatnya Menjadi Orang Apatis Bag 2 (Kosong dan Nyaring)

Suatu hari di sebuah warung kopi terjadi perbincangan yang serius antar warga sekitar yang setiap pagi selalu meluangkan waktunya untuk "ngupi-ngupi dan ngeruti". Awal perbincangan mereka adalah tentang seorang warga yang sepertinya tidak tahu tata krama kepada warga sekitar karena tidak mensosialisasikan mereka kepada warga baru yang baru saja pindah ke lingkungan mereka. Kebetulan sekali

2016-10-26T17:21:27+07:00March 16th, 2008|Categories: Notes|Tags: , , , |